Rainbow Pinwheel Pointer

Selasa, 03 Januari 2017

Tutorial Cara Mengetahui Kode Error Blue Screen


Tutorial Cara Membersihkan Virus menggunakan Rescue Disk

Tutorial Cara Memperbaiki komputer tidak bisa booting


Tutorial Cara Reset BIOS Motherboard Komputer


Tutorial Cara Memperbaiki Komputer Restart Saat Booting


Tutorial Tentang The network location cannot be reached


Tutorial Cara Menghidupkan komputer lewat LAN


Tutorial 10 Cara Memperbaiki Laptop Bluescreen

Bagi Anda pengguna sistem operasi Windows, pasti sudah mengenal atau pernah mengalami apa yang disebut sebagai Blue Screen Of Death atau lebih dikenal dengan sebutan bluescreen saja. Sesuai dengan namanya, ketika error ini terjadi maka di monitor display hanya tampil layar biru saja dengan tulisan putih yang berisi deskripsi error yang terjadi. Saat error bluescreen terjadi menandakan ada suatu kerusakan serius yang terjadi pada sistem komputer Anda. Pada umumnya bluescreen pada laptop atau komputer terjadi ketika terdapat masalah atau kerusakan yang berhubungan dengan hardware atau driver yang terinstall.


Mungkin ada yang bertanya, Apa yang dimaksud dengan driver? Yang dimaksud dengan driver disini adalah sebuah program yang menjadi penghubung antara suatu komponen hardware yang termasuk input / output device (seperti misalnya graphic card, network card, keyboard, mouse, web cam, printer, scanner dsb) dengan sistem operasi yang digunakan. Sehingga kita mengenal misalnya: driver printer type xxx untuk sistem operasi windows 7 versi 64 bit.

Lalu, apa yang harus kita lakukan saat laptop yang kita gunakan mengalami bluescreen? Seperti sudah disebutkan diatas, bahwa sebenarnya dalam message error bluescreen sudah terdapat error code yang terjadi dan tindakan apa yang harus kita lakukan. Tetapi karena message error yang ditampilkan bersifat teknis, sehingga kadang membuat kita kesulitan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang harus kita perbaiki. Daripada mencari-cari arti error code tersebut, And bisa langsung melakukan bebarapa langkah dibawah ini apabila suatu saat laptop anda mengalami bluescreen. 

1. Kembalikan system state windows ke periode sebelumnya.

Di dalam system operasi Windows terdapat 3 utility yang bisa kita gunakan untuk mengembalikan setingan dan aplikasi yang terinstal ke periode tertentu yang telah terlewati, yaitu:

  • Last Known Good Configuration - Fitur ini dapat kita akses saat Windows akan melakukan startup
  • System Restore - Mampu mengembalikan kondisi sistem operasi ke kondisi pada periode sebelumnya
  • Rollback Driver - Sebuah utility yang berfungsi untuk meng-uninstall driver yang kita gunakan
Penjelasan lebih detail mengenai ketiga tool ini dan cara penggunaannya dapat Anda baca pada  tips berikutnya.

2. Pastikan pada hardisk masih tersedia space yang cukup lega.

Hal ini diperlukan misalnya saat suatu aplikasi membuat suatu temporary file yang cukup besar. Apabila space kosong pada hardisk mulai mengecil, maka kita harus membersihkan file-file yang tidak dibutuhkan seperti temporary internet file dan sebagainya. Untuk langkah membersihkan hardisk laptop darifile-file yang tidak terpakai bisa Anda baca pada tips berikutnya.

3. Scan Laptop dengan Antivirus

Beberpa virus bisa menyebabkan laptop bluescreen terutama saat ada virus yang merusak Master Boot Record (MBR) atau boot sector. Sebelum men-scan hardisk laptop, pastikan dahulu Antivirus tersebut sudah update dan dikonfigurasi untuk dapat men-scan MBR atau boot sector hardisk.

4. Install Windows Update dan Service Pack Windows 

Microsoft memberikan dukungan untuk sistem operasi yang dikeluarkannya berupa update service pack, security, dan update penting atau opsional lainnya. Dengan menjalankan Windows update ini diharapkan sistem komputer kita akan selalu mendapatkan fitur terbaru, terlindungi dari serangan virus,  dan bug lainnya. Tutorial selengkapnya tentang bagaimana mengupdate sistem operasi windows ini, dapat Anda baca dalam artikel selanjutnya.

5. Update Hardware Driver

Selain meng-update sistem operasi, hal yang tidak kalah pentingnya tetapi sering kita lewatkan adalah melakukan update pada driver-driver komponen hardware yang terinstall pada laptop. Kebanyakan kasus bluescreen terjadi karena yang berkaitan dengan driver yang digunakan. Langkah meng-update driver komputer merupakan salah satu cara yang bisa memperbaiki error bluescreen pada laptop.

6. Gunakan setingan default pada BIOS.

Kesalahan konfigurasi misalnya overclock pada BIOS ini bisa menyebabkan beragam masalah termasuk diantaranya menimbulkan error Bluescreen. Dalam beberapa kasus kerusakan laptop bluescreen ini bisa diperbaiki dengan cara mengembalikan setingan atau mereset BIOS ke setingan default.

7. Cabut dan pasang kembali Memory Laptop

Dalam suatu kasus, kadang cukup dengan melepas memory laptop dan memasangnya kembali, bisa memperbaiki beberapa kerusakan laptop seperti laptop tidak bisa boot atau laptop bluescreen. Yang harus diperhatikan adalah kehati-hatian saat membuka dan memasang kembali memory laptop.

8. Lakukan diagnostic test pada hardware yang terpasang.

Pada beberapa laptop telah dilengkapi dengan fitur selft dignostic  test. Jalankan fitur ini untuk mengetahui adanya hardware laptop yang bermasalah. Catat error message yang tampil sehingga apabila kita tidak mengetahuinya bisa ditanyakan ke tenaga ahli yang berkompeten

9. Update BIOS. 

Pada beberapa kasus, BIOS yang sudah outdated bisa menyebabkan laptop bluescreen, dikarenakan adanya beberapa incompatibilities pada BIOS tersebut.

10. Jalankan Laptop dengan hanya menggunakan hardware yang diperlukan saja.

Mungkin tips ke sepuluh ini hanya bisa dijalankan apabila Anda sudah mahir membongkar pasang komponen laptop. Lepas beberapa komponen hardware dan jalankan  laptop hanya dengan menggunakan komponen motherboard, processor,  memory, hardisk, keyboard, video card dan monitor saja. Dengan melakukan metoda lepas pasang pada hardware yang terpasang, diharapkan kita bisa mengetahui hardware mana yang menyebabkan laptopmenadi bluescreen tersebut.

Mungkin itulah 10 tips cara memperbaiki laptop bluescreen yang bisa kita coba. Apabila Anda pernah mengalami laptop bluescreen dan menemukan solusinya, silahkan share pengalaman Anda tersebut lewat komentar dibawah.

Tutorial Cara Mengganti User Folders di Windows 7

Artikel tentang cara mengganti folder user di Windows 7 ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya tentang error pada saat membuka attachment email.  Sebagaimana telah kita ketahui bahwa di Windows 7 lokasi folder users ini berada di C:\Users\nama_user. Misalnya untuk user “admin” lokasi folder usernya berada di lokasi C:\users\admin.

Dalam artikel ini saya akan membahas sedikit tentang bagaimana caranya kita meng-create ulang folder user, dalam contoh ini yaitu user admin. Dalam beberapa kasus cara ini terbukti cukup efektif untuk menghilangkan error dan mengembalikan setingan untuk user tersebut yang telah rusak. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Login dengan account Administrator atau user lain selevel administrator
  2. Buka windows explorer, dan cari lokasi C:\users\admin. 
  3. Klik kanan pada folder admin tersebut dan klik rename. ganti nama folder user admin tersebut menjadi misalnya admin_lama.
  4. Selanjutnya buka registry windows, cari key berikut:

    HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\ProfileList
  5. Expand ProfileList dan klik pada beberapa key dengan awalan S-1-5, perhatikan pada jendela sebelah kanan, cari key dengan nilai dari ProfileImagePath adalah C:\Users\admin. Ini menandakan pada key tersebutlah profile untuk user admin disimpan. Tampilannya kurang lebih sama dengan gambar dibawah:


  6. Agar dapat membuat ulang / recreate folder admin di C:\Users, maka kita harus menghapus keyS-1-5 dimana profile untuk user admin berada. Dalam contoh diatas key tersebut adalah: S-1-5-21-2370445042-xxx.
  7. Restart komputer, kemudian login lagi dengan account Admin.
  8. Maka sekarang akan terbentuk lagi folder C:\User\Admin yang baru.
  9. Copykan data-data yang dibutuhkan dari folder C:\User\Admin_lama ke C:\User\Admin, biasanya lokasi data yang kita simpan berada di folder Desktop, Downloads, Favorites, My Document , My Pictures, dsb.
  10. Klo semua data yang diperlukan sudah dicopy, kita bisa delete folder C:\User\Admin_lamatersebut.  
Apabila kita ingin mengubah lokasi user folders di windows 7, misalnya dari C:\User\Admin, ke lokasi D:\User\Admin maka kita cukup  mengedit nilai dari ProfileImagePath menjadi D:\User\Admin.Selanjutnya copy seluruh folder admin di C:\User\ ke lokasi  D:\User\ kemudian log off komputer dan login lagi dengan user admin. Sekarang lokasi folder user admin sudah pindah kelokasi baru. Selamat mencoba...

Tutorial Tentang Perbedaan Kelebihan Kekurangan Windows 32-bit dan 64-bit

Pada waktu kita akan menginstal sistem operasi, software aplikasi atau driver suatu hardware, kita akan menemukan istilah 32-bit dan 64-bit. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan istilah 32-bit dan 64-bit tersebut? Nah, bagi Anda yang masih sedikit kebungungan, dalam artikel kali kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang pengertian dan perbedaan dari 32-bit dan 64-bit tersebut.

Istilah 32-bit dan 64-bit sebenarnya mengacu pada kemampuan CPU atau Processor Komputer dalam meng-handle bit-bit informasi. 

Dalam sebuah Processor, terdapat sebuah tempat penyimpanan data sementara yang disebut sebagai Register yang berguna untuk mempercepat proses eksekusi suatu informasi. Bit penunjukan mengacu pada lebar register, sehingga 64-bit register dapat menyimpan lebih banyak data dari register 32-bit. Prosesor 32-bit hanya dapat memproses 32 digit sekaligus. Besarnya lebar Register ini sangat berpengaruh terutama dalam hal pemanfaatan memori (RAM). Sebuah CPU dengan register 32-bit, memiliki 2 pangkat 32 alamat dalam register-nya sehingga dengan demikian memori yang dapat diakses terbatas hanya sampai 4GB RAM saja. Secara teori CPU 64-bit dapat bekerja dengan kapasitas memory hingga 17 juta GB, selain itu juga mampu menangani tugas hingga dua kali lebih cepat.

Lantas apa hubungannya antara arsitektur Processor 32-bit dan 64-bit dengan sistem operasi yang kita digunakan? 

Untuk memaksimalkan kinerja komputer, tentu saja kita harus menyesuaikan anatara versi operating sistem dengan jenis Processornya. Misalnya apabila Processor kita sudah 64-bit maka sebaiknya ketika menginstal sistem operasi kita pilih yang versi 64-bit. Mulai dari sistem operasi Windows XP, sudah terdapat versi 64-bitnya. Yang harus kita ketahui, bahwa kita bisa menginstal sistem operasi 32 bit pada Processor 64-bit tetapi tidak sebaliknya, kita tidak bisa menginstal sistem operasi 64-bit pada komputer dengan Processor 32-bit.

Bagaimanakah cara mengetahui apakah CPU Support 32-bit dan 64-bit ?

Ada beragam cara untuk mengetahui apakah Processor kita support 32-bit atau 64-bit. Disini saya hanya akan jelaskan 2 buah cara saja, yaitu:

1. Dengan melihat informasi pada System Properties, Misalnya pada Windows 7 dapat dilihat dengan cara: 

  • Klik Kanan icon "My Computer" yang ada di desktop atau Start menu
  • Pilih Properties, akan tampil sebuah windows dengan tampilan seperti berikut :
Perbedaan Kelebihan Kekurangan Windows 32bit dan 64bit

2. Dengan menggunakan sotware Securable. Aplikasi ini berukuran sangat kecil hanya 115 KB saja, cukup jalankan aplikasinya dan hasilnya akan langsung terlihat apakah Processor Anda support 64-bit atau tidak, berikut tampilannya , pada laptop saya.

Securable-Menentukan apakah CPU Support 64bit

Download aplikasi Securable di https://www.grc.com/securable.htm

Kekurangan Sistem Operasi 64-bit

Seperti telah disebutkan diatas, bahwa salah satu keuntungannya kita menggunakan sistem operasi versi 64-bit misalnya saja sistem operasi Windows 7 64-bit adalah kita bisa memaksimalkan penggunaan memori. Apabila menggunakan Windows 7 versi 32-bit maka windows hanya akan mengenali RAM sebesar 4GB saja (meskipun RAM yang terinstal sebesar 8 GB misalnya) yang dalam prakteknya tidak jarang hanya terbaca sekitar 3,25 GB saja. Sedangkan apabila menggunakan Windows 7 64-bit maka besarnya memori yang terpasang tersebut akan seluruhnya bisa dimanfaatkan. Selain itu dalam pemrosesan data-pun akan terasa lebih cepat apabila menggunakan Windows versi 64-bit.

Kekurangan dari sistem operasi versi 64-bit ini mungkin terletak pada aplikasi yang akan kita instal, dimana biasanya ada beberapa sotware yang hanya dapat dijalankan pada Windows 32-bit saja. Demikian pula dengan driver hardware yang digunakan, untuk driver hardware keluaran lama ternyata masih banyak yang hanya menyediakan driver untuk windows versi 32-bit saja, sehingga apabila windows kita sudah 64-bit akan kesulitan untuk mencari driver pengganti yang kompatible. 

Demikianlah sedikit pembahasan mengenai perbedaan sistem 32-bit dan 64-bit, cara mengetahui apakah Processor kita support 64-bit beserta kelebihan dan kekurangan sistem 64-bit.

Tutorial Tips Cara Memilih Flashdisk

Tips memilih USB Flashdisk ini sengaja saya tulis untuk sekedar berbagi pengalaman dalam memilih USB Flashdisk yang akan kita beli. Maklum saja dari beberapa pengalaman saya dan beberapa temen dalam membeli USB Flashdisk, kadang berakhir dengan cerita buruk, mulai dari kecepatan baca-tulis (copy data) yang lambat sampai dengan Flashdisk yang tidak terbaca dan flashdisk rusak (mati-total) sama sekali.

Beberapa kerusakan Flashdisk seperti flashdisk yang terbaca 0 byte, flashdisk error dan beberapa kerusakan flashdisk lainnya masih bisa diperbaiki dengan menggunakan software untuk memperbaiki flashdisk. Tetapi data yang tersimpan didalamnya kadang tidak dapat diselamatkan. Untuk itu pandai-pandailah memilih USB Flashisk sebelum memutuskan untuk membelinya.

flash disk

Berikut ini adalah beberapa tips dalam memilih USB Flashdisk yang akan kita beli: 

1. Merek Flashdisk

Menentukan merek flashdisk tujuan utamanya adalah berkaitan dengan kualitas, standarisasi produk, dukungan software, garansi dan layanan purna jual dari flashdisk tersebut. Dipasaran banyak sekali merek flashdisk yang tersedia seperti misalnya : ADATAKINGSTON,  HPTRANSCENDNEXUS,SANDISK,  PENDRIVE dan masih banyak lagi.

Untuk mencari merek yang mempunyai reputasi "baik" dalam hal kualitas dan layanan, kita bisa mencari tau di internet seperti lewat forum, blog dan situs jual beli online, disini kita pilih yang most selling atau banyak direview dan direkomendasikan orang lain. Kemudian kita cari website resminya untuk melihat-lihat fitur dan layanan yang tersedia.


2. Kapasitas Penyimpanan

Mengenai kapasitas peyimpanan Flashdisk ini saya mempunyai cerita dari pengalaman seorang teman. Waktu itu dia membeli sebuah flashdisk secara online dengan kapasitas flashdisk sebesar 250GB dengan harga Rp 150.000,- Harga yang menurut saya sangat murah untuk kapasitas sebesar itu, sayapun dalam hati cuma bisa berkata "Flashdisk ini sepertinya palsu dan tak akan bertahan lama". Benar saja hanya dalam hitungan minggu, flashdisk tersebut sudah mampir ditempat sampah. 

Dari cerita diatas, saya hanya ingin mengatakan bahwa kita harus bijak dalam menentukan kapasitas flashdisk yang hendak kita beli. Dilihat dari fungsinya sebagai media pertukaran data, maka kapasitas flashdisk tentunya tidak perlu terlalu besar dan pada kenyataannya kapasitas flashdisk pun bisa saja "menipu". Flashdisk ukuran 2GB - 4GB menurut saya sudah cukup untuk menyimpan file-file sementara. 

3. Kecepatan Transfer data.

Kecepatan transfer data adalah kecepatan yang dimiliki Flashdisk untuk membaca data dan menyimpan data. Kecepatan membaca data biasanya lebih tinggi daripada kecepatan menyimpan.

Kecepatan transfer data ini nantinya nantinya akan menurun jika menggunakan kabel USB atau USB hub. Untuk mengecek kecepatan transfer data dari USB Flashdisk, kita bisa menggunakan aplikasi USB Flash Benchmark dari usbflashspeed.com.

4. Bahan dan Bentuk Casing Flashdisk

Selain faktor seni hal yang penting menurut saya dari bahan dan bentuk casing ini adalah desainnya harus kokoh dan dapat melindungi flashdisk dari benturan apabila terjatuh misalnya. Saya sendiri lebih menyukai casing flashdisk yang terbuat dari bahan karet. 

5. Fitur Security 

Bagi Anda yang ingin menyimpan data-data penting dalam flashdisk,  ada baiknya untuk memilih Flash Disk yang mempunyai fitur security hardware encryption seperti pada USB Security Flash Disk NETAC dan IronKey. Tetapi harga flash disk jenis ini lumayan mahal. Untuk menambahkan fitur enkripsi pada flash disk temen-temen bisa menggunakan software proteksi data  pada flash disk, menggunakanenkripsi file atau menggunakan aplikasi TrueCrypt

6. Perhatikan Faktor Keaslian Flash Disk

Hal yang harus kita perhatikan dalam memilih Flashdisk selanjutnya adalah faktor keaslian (original) dari flash disk itu sendiri. Agar flash disk yang kita beli merupakan flashdisk original, ada baiknya kita membeli flash disk dari toko terpercaya dan jangan mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Selengkapnya tips untuk memilih flashdisk falsu dan original bisa dilihat disini.

Demikianlah beberapa tips sederhana cara memilih flash disk. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Tutorial Windows Keyboard Shortcut

Menggunakan mouse saat bekerja dengan komputer merupakan hal yang sudah biasa kita lakukan, saya sendiri sering merasa kesulitan saat harus bekerja dengan komputer hanya dengan menggunakan keyboard saja. Sebenarnya hal tersebut dapat kita atasi apabila kita mengetahui keyboard shortcut untuk menampilkan menu-menu tertentu. Selain membuat kerja lebih cepat, kita juga tidak terlalu khawatir apabila suatu saat mouse yang kita pakai tidak berfungsi.

Berikut ini adalah beberapa keyboard shotcut yang dapat kita gunakan. Saya sendiri baru mencobanya dengan Windows XP, untuk sistem operasi windows yang lain mungkin tidak jauh berbeda.
  1. Windows Logo windows logodigunakan untuk menampilkan Start Menu.
  2. Windows Logo + E   digunakan untuk membuka jendela My Computer di Windows Explorer.
  3. Windows Logo + Pause/Break   digunakan untuk membuka jendela System Properties 
  4. Windows Logo +U    digunakan untuk membuka Utility Manager
  5. Windows Logo +R    digunakan untuk membuka Run
  6. Windows Logo +F    digunakan untuk membuka jendela Search for Files and Folder Windows
  7. Windows Logo +CTRL+F    digunakan untuk membuka jendela Search For Computer dalam jaringan.
  8. Windows Logo + M    digunakan untuk me-minimize seluruh jendela yang terbuka.
  9. Windows Logo +SHIFT+M    untuk me-maximize seluruh jendela.
  10. Windows Logo +D     meminimize seluruh jendela yang terbuka, ditekan sekali lagi untuk me-maximize kembali.
  11. Windows Logo +L     digunakan untuk mengunci komputer.
  12. Windows Logo + TAB     digunakan untuk berpindah antar program yang terbuka di taskbar.
  13. ALT+TAB     digunakan untuk berpindah antara program yang terbuka.
  14. ALT+F4    keluar dari program atau membuka Windows Shutdown/Restart dialog box.
  15. ALT+ENTER    membuka properties dari item yang dipilih.
  16. ALT+SPACEBAR   pada jendela yang aktif akan menampilkan dialog box Move, Size, Minimize, Maximize, Close.

Tutorial Mengatasi Error AutoCad Low Memory

AutoCAD Low Memory
 AutoCad is running out of system memory. Continuing the current command may result in program failure or loss of data. Do you want to cancel the current command?
Error message diatas mungkin pernah Anda temui saat sedang menjalankan program AutoCad. Sepintas kita dapat menebak bahwa error tersebut disebabkan karena system memory yang kurang. Lalu bagaimanakah cara mengatasinya?

Berikut adalah cara yang pernah saya lakukan untuk mengatasi error tersebut:

1. Men-Set process AutoCad menjadi High Option.

Caranya:
  • Jalankan Task Manager dengan cara tekan tombol CLRT + ALT + DEL bersama-sama.
  • Klik menu Start Task Manager.
  • Pilih Tab Processes
  • Cari acad.exe kemudian klik kanan dan pilih Set Priority
  • Klik pilihan High  
  • Tutup Task Manager
2. Bersihkan temporary file secara manual ataupun dengan perintah Disk Cleanup. 

Hapus semua file yang terletak pada folder temp. Untuk pengguna windows xp lokasi temporary file terletak di C:\Documents and Settings\nama_user\Local Settings\Temp . Sedangkan untuk pengguna windows 7 temporary file sekaligus tempat penyimpanan fitur autosave (Automatic Save File Location) terletak di : C:\Users\nama_user\AppData\Local\Temp.

Sedangkan untuk menjalankan Disk CleanUp caranya kurang lebih seperti berikut:
  • Klik kanan pada drive C: atau drive yang akan Cleanup.
  • Klik Properties
  • klik tombol Disk CleanUp
  • Akan muncul jendela seperti dibawah:
  • Pastikan Temporary Files dicentang
  • Klik OK, 
Proses Cleanup akan berjalan dan memakan waktu yang cukup lama tergantung besarnya temporary file tersebut.

3. Periksa space pada hardisk.

Setelah dilakukan disk cleanup, periksa kembali space yang tersisa pada hardisk yang terpasang. Usahakan hardisk masih mempunyai space yang cukup. Kemudain lakukan defrag hardisk dengan aplikasi bawaan Disk Defragmenter

4. Upgrade Memory 

Periksa Memory yang terpasang, Saya sarankan untuk menjalankan program AutoCad dengan minimal RAM terpasang sebesar 4 GB.

5. Gunakan Windows versi 64 bit
Untuk yang belum menginstal sistem operasi windows, saya sarankan gunakan Windows versi 64 bit, karena salah satu keunggulannya adalah mampu membaca Memory yang terpasang apabila lebih dari 4 GB. Perbedaan antara windows versi 32 bit dengan 64 bit dapat dilihat disini.

 Demikianlah cara mengatasi error Autocad Low Memory yang pernah saya lakukan dan Alhamdulillah dengan cara tersebut diatas error tersebut tidak muncul lagi.